Perlahan hancur,sedikit demi sedikit keluarga yang entah sangat terlihat begitu baik-baik saja ternyata menyimpah ribuan rahsia, ratusan masalah.
Dan begitu banyak tangisan,sakit hati dan kesedihan yang tertanam rapat di masing-masing hati anggota keluarga itu.
Seorang anak laki-laki yang mulai hancur perlahan sangat tidak menikmati proses kehancuran ini, meski dia tahu,bahwa dirinya punya andil besar membentuk keluarga ini menuju kehancuran.
Anak laki-laki itu bukan tidak ingin berusaha untuk menyelamatkan keutuhan keluarganya,
Hanya saja ia sudah terlalu lelah berjuang sendiri,ia terlalu sering membuang air matanya,bahkan ia sudah tak mengerti arti dari bertahan.
Dia memiliki hidup sendiri.
Sudah terlalu banyak perasaan yang ia korbankan, bukan hanya untuk keluarganya namun untuk orang-orang yang ia anggap patut untuk di perjuangkan.
Ia sudah terlalu lama bertahan,menunggu,dan berkorban untuk banyak hal..
Dan ia pun sudah teralalu sering untuk terus menerus belajar arti dari sebuah keikhlasan.
Biarkan ia berhenti sejenak untuk setidaknya merasakan arti dari ketidakpedulian,
Biarkan dia sejenak saja menikmati keliaran kehidupan luar sana..
Nanti setelah itu,
Ia akan kembali menjadi manusia yang selalu menunggu dan bertahan.
No comments:
Post a Comment